Pandeglang, Afiliasinews.com – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Pandeglang, mengadakan kegiatan pemberdayaan berbasis inklusi guna meningkatkan pembangunan literasi masyarakat.
Literasi berbasis inklusi sosial merupakan sebuah inovasi untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat yang berkelanjutan dengan memanfaatkan layanan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kemarin kita praktek membuat sebuah roti, kali ini tentang pembuatan kopi, sasaran kami adalah Taman Baca Masyarakat (TBM) yang ada di Pandeglang,” kata Kepala DPAD Kabupaten Pandeglang Neneng Nuraeni saat pembukaan kegiatan pengembangan literasi inklusi berbasis sosial di Kantor DPAD daerah itu pada Kamis (24/10).
Baca juga: BPBDPK Pandeglang adakan kegiatan konsultasi publik kajian resiko bencana
Ia menjelaskan indeks Pembangunan literasi masyarakat di Pandeglang saat ini masih rendah kurang lebih 51 persen, padahal idealnya diangka 80 persen.
“Dengan adanya kegiatan ini masyarakat mau belajar membaca, tidak hanya buku bacaan saja namun bisa baca seperti tata cara membuat sebuah produk misalkan,” katanya.
Dijelaskan Neneng, TBM yang menjadi binaan DPAD hampir disemua kecamatan ada. Namun yang aktif kurang lebih ada sepuluh diantaranya majasari, mandalawangi, cadasari, banjar dan cibaliung.
“Dengan adanya kegiatan ini minat baca masyarakat akan meningkat dalam meningkatkan indeks pembangunan literasi,” ucapnya.
Baca juga: Sekda Pandeglang sebut peringatan HSN momentum perjuangan Santri
Sementara Sekda Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan literasi berbasis inklusi sosial. Menurutnya, perpustakaan kini merupakan tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara profesional dan terbuka.
“Maka dari itu perpustakaan kini mengambil peran yang bukan hanya sebagai pusat informasi namun perpustakaan telah bertransformasi menjadi tempat dalam pengembangan diri masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Selanjutnya, kata Fahmi, pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan budi daya kopi lepeh lalai ini sebagai bentuk pengembangan literasi berbasis inklusi sosial melibatkan masyarakat umum.
“Yang hadir kali ini khususnya pemuda pemudi di lingkungan Kabupaten Pandeglang perangkat desa serta pengelola taman baca masyarakat diharapkan mendapat pengalaman belajar dan meningkatkan literasi bersama di perpustakaan Aulia,” ucap dia.