Cilegon, 3 Mei 2025 afiliasinews.com Ribuan buruh dari berbagai sektor industri di Kota Cilegon turun ke jalan dalam aksi besar-besaran memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Mereka memusatkan aksinya di depan Kantor Wali Kota Cilegon, menyuarakan satu tuntutan utama yang kian mendesak: hentikan praktik Union Busting di kota industri ini.
Di tengah gegap gempita pembangunan dan jargon investasi, para buruh menilai bahwa hak-hak dasar pekerja justru semakin diinjak-injak. Salah satu bentuk paling brutal adalah upaya sistematis pemberangusan serikat pekerja oleh perusahaan—yang ironisnya, acap kali dibiarkan oleh negara.
Ketua DPC SP KEP Kota Cilegon, Rudi Syahrudin, dalam orasinya mengecam keras diamnya pemerintah daerah terhadap pelanggaran kebebasan berserikat.
“Cilegon ini kota industri, tapi buruhnya diperlakukan seperti budak. Union Busting terjadi terang-terangan, serikat dibungkam, aktivis diintimidasi. Mana peran negara? Mana keberpihakan pemerintah daerah?” ujar Rudi lantang di hadapan ribuan massa.
Rudi menyebutkan bahwa di beberapa perusahaan besar, buruh yang aktif berserikat justru menjadi sasaran pemutusan hubungan kerja secara sepihak, mutasi sewenang-wenang, hingga kriminalisasi.
“Buruh cuma minta hak dasar berserikat dan berjuang secara sah. Tapi yang kami terima justru tekanan dan teror. Ini bukan negara hukum kalau buruh dibungkam seperti ini,” tambahnya.
Aksi May Day kali ini tidak sekadar seremoni tahunan, tapi menjadi bentuk akumulasi kemarahan atas ketidakadilan struktural yang terus terjadi di pusat industri nasional seperti Cilegon.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Wali Kota Cilegon maupun instansi terkait. Para buruh berjanji akan terus menggalang kekuatan dan melawan segala bentuk represi terhadap gerakan pekerja.
Leave a Reply