Jakarta, Afiliasinews.com Dalam era digital saat ini, kecanduan game online di kalangan remaja menjadi perhatian serius. Banyak remaja yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain game, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, akademik, dan sosial mereka. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Youth and Adolescence, remaja yang mengalami kecanduan game seringkali mengalami penurunan prestasi akademik dan masalah sosial, termasuk kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya.
Sebuah laporan dari American Psychological Association menunjukkan bahwa kecanduan game dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui “Gaming Disorder” sebagai masalah kesehatan mental yang memerlukan perhatian, mengingat dampaknya yang signifikan pada kehidupan sehari-hari remaja.
Data dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa 90% remaja di Amerika Serikat bermain video game, dan sekitar 15% di antaranya dapat dianggap mengalami kecanduan. Di Indonesia, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi dan Pendidikan menunjukkan bahwa masalah serupa juga melanda remaja, dengan banyak dari mereka yang mengabaikan aktivitas fisik dan interaksi sosial demi bermain game.
Menghadapi tantangan ini, para orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan diharapkan dapat bekerja sama untuk mengedukasi remaja tentang penggunaan game yang sehat. Dengan demikian, diharapkan remaja dapat menikmati game sebagai bentuk hiburan tanpa mengorbankan kesehatan mental dan prestasi akademik mereka.