Pandeglang, Afiliasinews.com – Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif menyebutkan penyelenggaraan Balap MotoGP di sirkuit Pertamina Mandalika International Circuit pada 27 hingga 29 September kemarin terbukti mendatangkan dampak signifikan terhadap perekonomian Mataram, terutama bagi industri perhotelan.
“Berdasarkan informasi dari Ketua IHGMA DPD Nusa Tenggara Barat (NTB), event ini memberikan dampak positif terhadap tingkat okupansi hotel,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid dikutip Afiliasinews.com Selasa (1/01).
Baca juga: Polda Banten bersama KPLH tanam pohon Mangrove
Dalma hal itu, Nia menjelaskan saat ini Kemenparekraf masih melakukan kajian dampak ekonomi ajang MotoGP Mandalika 2024.
“Potensi ekonomi MotoGP sedang dihitung, tetapi paling tidak dampak bisa kita lihat pertama dari penjualan tiket, kemudian dari rata-rata spending wisatawan mancanegara per kunjungan dikalikan jumlah, Begitu pula dengan Wisnus,” kata Nia.
Selanjutnya Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD NTB, Lalu Kusnawan menyampaikan tingkat hunian hotel di daerah ring 1 MotoGP yaitu Kute, mencapai 95 persen dan diisi oleh tim pembalap. Sedangkan dari daerah Mataram mencapai 80 persen.
“Jadi cukup signifikan dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya MotoGP tahun ini,” kata Lalu.
Baca juga: Mentan Amran Sulaiman dorong generasi muda bangun pertanian Indonesia
Dirinya juga menjelaskan kenaikan harga hotel saat pelaksanaan MotoGP Indonesia 2024 telah sesuai dengan Pergub Nomor 9 Tahun 2022 yang mengatur dan menerapkan harga kamar hotel.
“Agar tidak selalu di-framing bahwa akomodasi yang menjadi momok atau menjadi persoalan ini, kita berbicara tren pasar, kita berbicara global market itu di mana supply-nya itu pasti akan ada. Demikian juga saya analogikan ketika high season misalnya di tiga Gili itu harga pasti naik,” jelasnya.