Serang, afiliasinews.com- Kondisi Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suci yang terletak di Kampung Suci, Terumbu, Kasemen, Serang, memprihatinkan.
Kepala Sekolah SDN Suci, Dedi Salafudin mengatakan kerusakan gedung sekolah tersebut sudah 8 tahun. Namun hingga saat ini belum mendapatkan penanganan dari pemerintah setempat.
“Enam ruang kelas yang mengalami plafon jebol yakni ruang kelas 5 A, 5 B dan 6. Nyaris separuh ruang kelas sudah tidak ada atap plafon dan gentengnya dari tanah, sehingga ada rasa khawatir kalau turun hujan, saya suruh belajar di luar kelas,” kata Dedi, Selasa.
Dedi menjelaskan selain atap bangunan, tembok sekolah tersebut juga mengalami retak-retak. Ditambah jendela pun sudah pada rapuh.
“Kerusakan bangunan sekolah itu sekitar 80 persen, diantaranya ruang kelas, perpustakaan, ruang kepala sekolah dan guru serta toilet murid sudah 8 tahun belum ada perbaikan ,” ungkapnya.
![](https://cdn.shortpixel.ai/stsp/to_webp,q_lossy,ret_img/https://redaksinews.id/wp-content/uploads/2024/08/Screenshot_2024-08-06-20-23-53-38_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817-2.jpg)
Menurut Dedi, akibat kerusakan ditambah banyaknya jumlah murid, terpaksa sebagian belajar di ruang kelas secara lesehan. Karena rombelnya sangat banyak.
“Total murid SDN Suci berjumlah 415 murid, satu kelas rata-rata 36 anak, sementara rombel kami ada 12. Ruang kelas lesehan itu rencananya buat kantin, berhubung kurang jadi terpaksa dipakai ruang kelas,” tuturnya.
Selain ruang kelas, toilet dan perpustakaan juga mengalami kerusakan.
“Kami punya banyak murid sementara toilet hanya ada satu, itu sangat diperlukan sekali dalam segi kesehatan dan kebersihan,” ucapnya.
Kondisi sekolah yang semakin mengkhawatirkan ini dinilai membahayakan proses belajar mengajar di sekolah. Apalagi aktivitas anak-anak saat bermain tidak seluruhnya bisa terpantau.
“Semoga saja cepat ditangani, setelah di tinjau oleh Pj Wali Kota Bapak Yedi Rahmat berserta Kabid SD, karena kami harus tetap memberikan pelayanan yang baik terhadap anak-anak saat melaksanakan aktifitas belajar mengajar,” harap Dedi.
![](https://cdn.shortpixel.ai/stsp/to_webp,q_lossy,ret_img/https://redaksinews.id/wp-content/uploads/2024/08/Screenshot_2024-08-06-20-25-52-33_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817.jpg)
Pejabat Wali Kota Yedi Rahmat menambahkan kondisi sekolah sangat memprihatikan. Ini sudah berjalan selama 8 tahun.
“Tadi kami melihat ruangan kantin yang juga dipakai untuk belajar. Tapi anak-anak terlihat masih semangat belajar. Disini ruangan kelasnya ada tujuh, tapi rombelnya ada 12. Ruangan kelasnya juga ada yang ada bangkunya dan ada yang tidak,” tambah Yedi.
Yedi menegaskan, sekolah ini akan jadi prioritas untuk pembangunan, dan anggaranya mudah-mudahan ada yang memberikan CSR. Seperti di SDN 01 dan 06.
“Karena kalau dari APBD, tidak ada dana anggaranya,” terangnya.
Menurut Yedi, beberapa kerusakan memang harus segera diperbaiki, agar proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan nyaman.
“Tadi juga kita melihat toilet yang sangat meprihatikan sekali. Makanya kami kesini sesegera mungkin, kami berkomunikasi dengan Kabid SD. SD mana saja yang harus diintervensi oleh Pemerintah Kota,” tutup Yedi.