Pandeglang – Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Pandeglang melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan komunitas informasi masyarakat (KIM) dalam rangka penurunan stunting dikabupaten pandeglang tahun 2024.
KIM memiliki peran dan fungsi krusial karna KIM merupakan kepanjangan lidah pemerintah untuk dapat mendiseminasikan informasi kepada masyarakat.
“KIM punya peran dan fungsi untuk dapat membantu menyebarluaskan informasi dan edukasi kepada masyarakat diantaranya cara pengentasan stunting”, hal demikian disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Sandi dan Satatistik (Diskomsantik) Pandeglang Tb.Nandar Suptandar pada acara Pembinaan dan Pemberdayaan KIM dalam rangka penurunan stunting di Pandeglang tahun 2024 di Ofroom Setda, Selasa (14/4/24).
Menurut Tb.Nandar, KIM di Pandeglang saat ini dinilai masih kurang jumlahnya. Oleh sebab itu pihaknya berharap KIM dibentuk disetiap Kecamatan di Pandeglang.
“Saat ini baru 18 KIM, masaih belum efektif, informasi yang disampaikan kepada masyarakat belum menyeluruh, saya harap nanti ada penambahan KIM,” ujarnya.
Tb.Nandar juga menyampaikan jika KIM bisa memberikan informasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting agar masyarakat paham bagaimana penyebab terjadinya stunting.
“Tahun ini saya ingin ada keterwakilan semua kecamatan, dengan begitu penyampaian informasi akan menyeluruh, efisien dan efektif,” pungkasnya.
Ahmad Subhan Kepala Bidang Informasi Kemitraan Informasi Diskominfo Provinsi Banten mengatakan butuh strategi komunikasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk penurunan prevalensi stunting.
“Dengan kegiatan pembinaan tersebut tersebut diharapkan KIM Kabupaten Pandeglang dapat menjalankan tugas serta peran nya secara profesional untuk membantu pemerintah daerah,” katanya.
Kagiatan ini menurutnya diharapkan diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat sehingga mampu mencetak generasi emas dan mendapatkan bonus demografi, dimana jumlah usia produktif nya lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif.
“Untuk mendapatkan bonus demografi diperlukan generasi generasi penerus yang sehat dan mampu berdaya saing. Untuk menghindari lost generation diharapkan semua pihak dapat menjalankan peran dan fungsi nya sesuai dengan yang telah di amanatkan agar generasi penerus terhindar dari resiko stunting,” tandasnya.
Hidayatullah, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk di dinas DP2KBP3A narasumberlainnya pada acara tersebut menyampaikan secara lengkap mengenai apa itu stunting dengan ciri ciri fisik dan bagaimana melakukan intervensi langsung kepada masyarakat.
“Salah satu ciri-ciri stunting pada anak adalah pertumbuhan yang melambat. Si Kecil dikatakan pertumbuhannya melambat jika tinggi badannya tidak sesuai dengan usianya. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tulang anak yang tertunda,” ungkapnya