Pandeglang, Redaksinews.Id – Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah II (dua) Kota Tangerang, Banten menyatakan analisis kejadian banjir di Kabupaten Pandeglang, itu akibat oleh fenomena hujan intensitas ringan yang terjadi secara terus menerus.
“Kejadian banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Patia dan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, dipicu fenomena hujan ringan terus menerus dari 03 hingga 04 Febuari pada pagi hari,” dalam keterangan tertulis BBBMKG wilayah II dikutip di Pandeglang, Minggu.
Terjadinya hujan yang terus-menerus sejak itu memicu meluapnya Sungai Cilemer. Sehingga, menyebabkan terjadinya banjir dibeberapa wilayah perkampungan dan persawahan di Kampung Tajur dan Sindangrahayu Desa Idaman serta Kampung Saur Desa Surianeun.
“Banjir tersebut menyebabkan akses jalan utama warga terputus,” pernyataan BMKG.
BMKG menjelaskan, hujan yang terjadi disebabkan oleh faktor cuaca skala regional, yaitu pola daerah pertemuan angin atau konvergensi di sepanjang wilayah Banten, signifikansi aliran massa udara dingin atau Cold Surge dan aktivitas gelombang atmosfer Equatorial Rossby.
Pada faktor cuaca skala lokal, BMKG menyebutkan pertumbuhan awan konvektif juga didukung oleh kondisi udara yang lembab dari lapisan bawah hingga atas mengindikasikan kondisi uap air tersedia di wilayah Banten cukup basah serta labilitas sedang, sehingga mendukung proses konvektif.
Prospek kedepannya, berdasarkan analisis parameter faktor cuaca skala global hingga lokal serta pemodelan yang digunakan BMKG wilayah II, potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai selama dua hari ke depan dibeberapa wilayah Provinsi Banten.
Hal tersebut, meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang Kota Cilegon, Serang bagian Selatan.
Berikutnya, Kabupaten Tangerang
bagian tengah dan selatan, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
Untuk itu, BMKG memberikan peringatan dini tiga hari ke depan untuk waspada potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Adapun prakiraan berbasis dampak tersebut, terjadinya longsor, aliran air sungai meningkat dan banjir berbahaya serta jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.
Selanjutnya, yang harus dilakukan berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, mencari informasi dan berkoordinasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.