Pandeglang, Redaksinews.Id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyalurkan bantuan sosial kepada Masyarakat Kabupaten Pandeglang dalam rangka ekspedisi reformasi birokrasi tematik untuk percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.
Hal tersebut, merupakan aspirasi masyarakat Banten pada penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) provinsi itu tahun anggaran 2024.
“Pemprov Banten formulasikan APBD yang berkembang dari bawah ke atas yang itemnya untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat,” kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar usai menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat Pandeglang di halaman Kantor Kecamatan Kaduhejo Pandeglang, Kamis (01/2).
Ia menjelaskan, ekspedisi reformasi birokrasi tematik berdampak yang itu sebagai upaya percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat Banten.
“Begitu banyak bantuan sosial yang digulirkan untuk kebersamaan. Ini silaturahmi kita dalam rangka terus mengisi pembangunan di Provinsi Banten,”katanya.
“Bagaimana reformasi birokrasi tematik berdampak menjawab kebutuhan dan persoalan masyarakat,” sambung Al Muktabar.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga mengimbau ibu-ibu yang hadir agar menanam cabai di pekarangannya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Menurut Al Muktabar, meski terlihat sederhana, namun gerakan menanam cabai berdampak besar terhadap pengendalian inflasi. Pasalnya, kata dia, harga cabai menjadi salah satu penyumbang angka inflasi.
Selanjutnya, dia juga memaparkan upaya peningkatan pelayanan dasar oleh Pemprov Banten melalui reformasi birokrasi tematik berdampak. Pelayanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
“Di bidang pendidikan, telah diresmikan sarana prasarana yang menjadi kewenangan Pemprov Banten. Pengembangan sekolah bagian dari menggiatkan pembangunan,” ujarnya.
Agar terhubung dengan dunia kerja, lanjut Al Muktabar, pada pendidikan vokasi dilengkapi dengan alat praktik yang kekinian.sehingga, menjadi nilai tambah para siswa agar tidak tertinggal dengan perkembangan terkini.
Sementara, untuk bidang kesehatan, Rumah Sakit Pemprov Banten yang dibangun di Kabupaten Lebak dan Pandeglang dilengkapi dengan peralatan terkini.
“Siap operasional,” tegas Al Muktabar.
Berikutnya, pada bidang Infrastruktur, pada Tahun 2024 akan dibangun jalan yang menjadi akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
“Pembangunan jalan Sumur-Taman Jaya itu mampu meningkatkan perekonomian di wilayah selatan,” katanya.
Sementara itu, pada laporannya, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti mengungkapkan, ekspedisi reformasi birokrasi tematik berdampak digelar pada 8 kabupaten/kota sejak HUT ke-23 Provinsi Banten.
“Ekspedisi reformasi birokrasi tematik berdampak dalam rangka melayani masyarakat,” pungkasnya.
Dalam hal tersebut, di Kabupaten Pandeglang, bantuan sosial yang disalurkan berupa bantuan kursi roda bagi disabilitas sebanyak 81 unit se-Provinsi Banten, Pandeglang sebanyak 10 unit.
Bantuan tongkat ketiak bagi disabilitas sebanyak 80 pasang se-Provinsi Banten, untuk Kabupaten Pandeglang 10 pasang.
Bantuan kaki palsu bagi disabilitas sebanyak 30 buah se-Provinsi Banten, bantuan tongkat kaki tiga bagi lanjut usia Se-Provinsi Banten sebanyak 200 buah se-Provinsi Banten, untuk Kabupaten Pandeglang sebanyak 25 buah.
Jaminan sosial keluarga dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem se-Provinsi Banten 65.500 penerima, untuk Kabupaten Pandeglang sebanyak 13.742 penerima masing-masing Rp500 ribu.
Permakanan susu dan telur se-Provinsi Banten 12.000 penerima mendapatkan 6 kg telur dan susu UHT ukuran 125ml sebanyak 90 buah.
Usaha ekonomi produktif (UEP) se-Provinsi Banten 740 penerima untuk Pandeglang 150 penerima masing-masing Rp2.5 juta.
Alat bantu dengar bagi disabilitas sebanyak 39 pasang se Provinsi Banten, untuk Pandeglang sebanyak 5 pasang, sedangkan bantuan beras sebanyak 3.550 KPM masing-masing 10 Kg.
Bantuan makanan bernutrisi untuk anak Stunting sebanyak 425 paket se-Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang sebanyak 55 paket, jenis bantuan yang diberikan berupa beras fortifikasi: telur, Susu UHT, Kacang hijau, biskuit regal, gula aren dan minyak goreng.
Pemberdayaan ekonomi perempuan untuk anak perempuan kepala keluarga dan orang tua anak stunting, jenis bantuan yakni diberikan Oven dan Loyang sebanyak 2.200 penerima se-Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang 445 penerima.
Chopper sebanyak 385 penerima se-Provinsi Banten untuk Kabupaten Pandeglang 35 penerima dan bantuan natura untuk perempuan dan anak penyintas kekerasan sebanyak 100 orang berupa beras, kacang hijau, sarden, teh celup, susu, minyak goreng dan tepung terigu.
Benih padi untuk 2 Ha sebanyak 50 Kg dan sarana produksi pupuk organic serta pupuk hayati cair penerima Poktan Bantar Jaya II serta bantuan benih bawang merah 250 Kg, Insektisida Karbofuran 3 G masing-masing 5 Kg, Mulsa Plastik Hitam Perak 4 Roll, Pupuk Organik Granule @250 Kg, NPK 16 masing-masing 100 Kg, TSP/SP36 masing-masing 25 Kg, KCI masing-masing 25 Kg, Penerima Gapoktan Subur Makmur.
Ikan konsumsi sebanyak 100 bag masing-masing 1 Kg. Berikutnya bantuan listrik Desa 2.500 rumah tangga sasaran se-Provinsi Banten, untuk Kabupaten Pandeglang 53 Rumah.
Selanjutnya, bantuan BPJS peserta bukan penerima upah (BPU) yang dibiayai oleh Provinsi Banten untuk Kabupaten Pandeglang sebanyak 107.016 jiwa dan Keuangan kepada pemerintah desa untuk Kabupaten Pandeglang 326 Desa. Serta penyerahan Sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi UMKM sebanyak 17.